Sunday, April 22, 2018

Stres Saat Ibu/Wanita Hamil

Stres Saat Hamil Memengaruhi Pertumbuhan Janin


Kondisi kesehatan ibu sangat berpengaruh pada janin. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa stres yang dirasakan ibu hamil dapat berpengaruh pada perkembangan fisik bayi.



Para peneliti dari Universitas New Mexico dan Gottingen serta Pusat Primata Jerman mengamati pola yang bervariasi dalam tingkat pertumbuhan keturunan pada 719 studi di 21 spesies mamalia.


“Stres prenatal dapat memengaruhi keturunan dalam dua cara yang berbeda tergantung kapan pemicu stres muncul selama kehamilan. Hasilnya berbeda-beda mulai dari sebelum lahir, setelah lahir dan setelah penyapihan,” jelas Andreas Berghanel, antropolog evolusi di University of New Mexico dan penulis utama penelitian ini dikutip dari Science Daily.


Berghanel mencotohkan, stres saat akhir kehamilan menyebabkan ibu memberikan energi lebih sedikit pada bayinya sehingga menyebabkan petumbuhan janin lebih lambat dan beberapa waktu setelah kelahiran. Setelah bayi dapat memenuhi makanannya sendiri dan tidak bergantung pada ibunya, pertumbuhan anak tersebut sama dengan pertumbuhan anak yang lahir dari ibu yang tidak mengalami stres.


Sebaliknya, stres pada ibu di awal kehamilan dapat menyebabkan janin diprogram ulang untuk mengatasi penurunan harapan hidup Karena itu rahim seolah mempercepat pertumbuhan janin agar dapat menghasilkan ketrunan yang lebih mampu bertahan hidup.


“Kami menemukan bahwa stres di akhir kehamilan dapat menghambat pertumbuhan bayi selama di kandungan sehingga tumbuh kembang mereka melambat. Sedangkan stres di awal kehamilan menghasilkan tingkat pertumbuhan bayi yang tidak terpengaruh namun mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan ukuran setelah penyapihan,” jelas Berghanel.


Dalam sebuah penelitian lain yang dilakukan pada tahun 1993 menunjukkan bahwa ibu yang mengalami stres piskologis tinggi selama hamil akan melahirkan bayi dengan berat badan lebih rendah dan berisiko melahirkan secara prematur.


Dilansir dari halaman Science Direct, saat stres ibu akan mengeluarkan hormon stres dan meningkatkan kemungkinan infeksi dalam rahim. Janin akan merespon stres tersebut dan menyesuaikan diri pada perubahan yang terjadi. Dalam jangka panjang, kortisol dapat menyebabkan kelelahan, depresi dan membuat ibu rentan pada penyakit. Tingkat stres yang tinggi selama kehamilan berdampak pada janin karena hormon stres ikut diterima janin melalui plasenta.


Read more: penyakit mata yang menular and yang tidak menular

Menikah Dengan Orang Jepang

Menikah Dengan Orang Jepang

Assalamualaikum.wr.wb Salam hormat selalu untuk semua negara dimanapun berada. Saya akan memberikan informasi pada para siapapun yang mel...