Friday, April 20, 2018

Manfaat Wortel


Manfaat Wortel untuk Mata Minus dan Cara Mengolahnya




Mata minus atau yang lebih dikenal dengan istilah medis miopi, adalah suatu kondisi kesehatan mata dimana penderita tidak mampu melihat dengan jelas objek-objek yang letaknya jauh. Hal ini disebabkan karena kornea mata tidak bisa memfokuskan cahaya benda ke titik retina.
ads



Mata minus sudah menjadi keluhan umum sebagian besar masyarakat Indonesia bahkan dunia. Pada umumnya miopi diturunkan secara genetika, namun kebiasaan dan gaya hidup yang salah kini menduduki peringkat pertama penyebab timbulnya miopi. Hampir semua lapisan masyarakat kini bergantung pada gadget dan komputer, tidak hanya sebagai sarana penunjang kerja namun juga pemenuh kebutuhan hidup.

Bahkan anak-anak diusia dini sudah mulai dikenalkan pada gadget meskipun dengan alasan edukasi. Penggunaan gadget yang terus menerus dan berulang hampir setiap hari ditambah dengan pola hidup yang tidak sehat inilah yang menyebabkan meningkatnya potensi terkena miopi. Kesibukan dan aktivitas yang begitu padat membuat banyak orang melupakan asupan gizi yang seharusnya mereka penuhi.

Mereka lebih banyak memilih junkfood sebagai menu makanan mereka, hal ini juga menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah penderita miopi dari hari ke hari. Orang yang menderita miopi akan mengalami beberapa gejala sebagai berikut :
Tidak fokus ketika melihat benda-benda yang letaknya jauh, karena cahaya yang jatuh tidak tepat di retina maka bayangan yang terbentuk menjadi tidak jelas. Hal ini yang menyebabkan penderita miopi tidak bisa melihat objek yang berada jauh dari pandangan mereka.
Sering mengeluh mata lelah dan sakit kepala, hal ini dapat disebabkan karena ketegangan otot yang ditimbulkan saat seseorang menderita miopi.
Sering tidak menyadari akan adanya suatu objek yang jauh bahkan sampai menabraknya, hal ini terjadi dalam kasus miopi yang cukup parah dimana penderita Miopi tidak menggunakan alat bantu pengelihatan.
Biasanya penderita miopi akan lebih sering mengedipkan dan menyipitkan mata untuk meningkatkan fokus saat melihat objek jauh.

Ada banyak cara untuk mengobati miopi atau mata minus, mulai dari pengobatan tradisional sampai operasi dengan bantuan ahli medis profesional dan peralatan yang modern. Namun sebagian besar orang masih percaya bahwa wortel merupakan solusi yang menjanjikan untuk mengurangi bahkan mengobati mata yang minus.

Wortel yang tumbuh di dataran tinggi dengan siklus hidup yang cukup singkat yaitu 12 sampai dengan 24 bulan ini memang selalu dikaitkan dengan kesehatan mata. Mulai dari usia balita para orang tua sudah memasukkan sayuran berwarna oranye ini sebagai menu wajib untuk sang bua hati. Kenapa wortel sangat dipercaya untuk menjaga kesehatan mata? Zat apa sebenarnya yang terkandung dalam wortel dan apa kelebihan yang dimilikinya? Berikut ini kita akan membahasnya secara detail manfaat wortel untuk mata minus.

Baca juga: Penyakit Mata Hipermetropi, Penyakit Mata Astigmatisma.

Manfaat Wortel untuk Mata Minus

Wortel yang memiliki nama ilmiah Daucus Carota inipada umumnya berwarna oranye dan banyak mengandung zat yang bernama Beta-Karoten, zat ini lah yang sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan mata kita. Beta Karoten yang terkandung dalam wortel akan diubah menjadi Vitamin A ketika masuk ke dalam tubuh manusia. Vitamin A yang dihasilkan dalam proses ini akan diserap dan didistribusikan oleh sel-sel darah menuju organ-organ yang membutuhkan terutama organ mata.




Zat Beta Karoten yang banyak terdapat di dalam wortel memiliki sifat antioksidan, sifat ini yang berfungsi melindungi mata dari kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh radikal bebas sehingga otot-otot mata tetap sehat dan terhindar dari proses penuaan dini. Dengan rutin mengonsumsi wortel, secara tidak langsung kita sudah membuat sebuah perisai yang bertugas untuk menjaga kesehatan mata kita.

Mata minus terjadi karena kondisi kornea mata yang terlalu cembung sehingga tidak mampu memfokuskan pantulan cahaya dari objek yang dilihat tepat di retina mata, oleh karena itu bayangan yang terbentuk menjadi kabur. Untuk bisa melihat secara jelas kornea mata harus dalam kondisi yang sehat, dengan mengonsumsi wortel yang banyak mengandung Beta Karoten secara rutin penderita mata minus atau miopi akan mengalami perubahan yang cukup signifikan. Mungkin efek yang dirasakan tidak secepat apabila mengkonsumsi obat-obatan atau melakukan operasi, namun cara ini dipercaya lebih aman dan minim resiko.

Cara Mengolah Wortel

Dewasa ini, wortel tidak lagi dikenal sebagai bahan pelengkap menu sayuran saja, berkat kreatifitas yang tinggi dari berbagai pihak kini ada banyak cara untuk bisa menikmati wortel. Mulai dari dibuat olahan minuman, es krim, sosis, sampai cake wortel. Sebagian orang banyak yang mengeluhkan bau yang kurang sedap ketika mengkonsumsi wortel, untuk mengatasinya tidak jarang orang-orang memilih menikmati wortel dengan cara dimasak dengan campuran sayuran lain dan ditambah berbagai macam bumbu penyedap sehingga bau asli dari buah wortel sudah tidak terlalu kentara lagi.







Banyak juga yang memilih mengubah wortel menjadi minuman olahan seperti jus, untuk menghindari bau yang kurang enak banyak yang mengombinasikan jus wortel dengan buah-buahan lain seperti tomat, strawberry, nanas dan mangga. Bagi pecinta cake, wortel bisa menjadi bahan tambahan utama untuk membuat sebuah cake yang lezat dan bergizi. Cukup dicampurkan dengan bahan-bahan cake lainnya seperti telur, gula dan tepung terigu, dalam waktu tidak lebih dari dua jam wortel bisa disulap menjadi cake yang tidak kalah menari dari yang dijual di toko kue ternama.

Untuk anak-anak yang menyukai makanan olahan modern seperti sosis dan nugget, wortel bisa menjadi pilihan yang bijak bagi para orang tua. Untuk membuat sosis ataupun nugget kita cukup menyediakan bahan-bahan yang sederhana dan bisa kita temukan setiap hari di dapur seperti tepung tapioka, bawang putih, daging giling dan sedikit garam. Produsen obat-obat tradisional pun tidak mau kalah, seiring perkembangan teknologi mereka sudah berhasil mengekstrak wortel menjadi kapsul-kapsul kecil yang menjadikannya lebih praktis dan efisien ketika di konsumsi.

Jadi tidak ada alasan lagi untuk menghindari wortel yang kini sudah kita ketahui bersama sangat bagus untuk mata. Mulai dari sekarang mari kita anjurkan kepada orang-orang tersayang di lingkungan kita untuk menikmati wortel dan mulai merasakan manfaatnya. Semoga artikel manfaat wortel untuk mata minus ini membantu dan bermanfaat untuk semua pembaca.

Jenis Penyakit Mata pada Anak


Jenis Penyakit Mata pada Anak dan Cara Mencegahnya




Ada banyak penyakit mata yang bisa diderita oleh anak-anak. Dan setiap penyakit yang menghantui anak-anak adalah salah satu musuh nyata bagi setiap orang tua, penyakit mata pada anak menjadi salah satu contohnya. Hal itu disebabkan oleh ketidakmampuan anak-anak untuk menjelaskan keluhan mengenai sakit yang mereka rasakan, sehingga akan sulit bagi orangtua mengetahui keadaan kesehatan mata anak.
ads



Baca juga: Cara Merilekskan Mata.

Tapi saat ini orang tua atau ibu-ibu jangan khawatir, cukup kenali penyakitnya dan cara mengatasinya. Berikut ini kami berikan beberapa informasi terkait penyakit mata yang dapat menyerang anak-anak, diantaranya:

1. Miopi

Miopi adalah kelainan refraksi mata berupa ketidakmampuan mata untuk melihat benda berjarak jauh dengan jelas atau yang sering kita sebut dengan rabun jauh / mata minus. Pada zaman serba teknologi seperti saat ini, seringkali orangtua lebih memilih untuk memberikan peralatan gadget untuk anak, supaya anak lebih suka berada dirumah tanpa memikirkan dampak buruk yang akan muncul dari penggunaan gadget secara berlebihan tersebut. Dan miopi adalah salah satu dampak buruk dari penggunaan gadget yang berlebihan itu.
Penyebab: Kebiasaan buruk anak-anak melihat layar gadget atau laptop dari jarak dekat dan juga karena kebiasaan membaca di tempat gelap.
Gejala: Penglihatan kabur terutama saat melihat objek berjarak jauh, sakit kepala, mata mudah merasa lelah, dan pasien seringkali menyempitkan pandangan untuk memperjelas penglihatan.
Cara Mengatasi : Jaga kesehatan mata dengan banyak mengonsumsi vitamin A, lakukan pemeriksaan mata, gunakan kacamata atau lensa cekung.

2. Katarak Kongenital

Katarak kongenital adalah kekeruhan lensa yang dialami sejak lahir bahkan sejak bayi dalam kandungan dan mulai terlihat sejak lahir atau selama umurnya dibawah 3 bulan.
Penyebab: Faktor genetik atau infeksi virus.
Gejala: Terjadinya kekeruhan lensa mata pasien.
Cara Mengatasi: Konsultasikan kepada ahli tentang keadaan mata anak, periksa mata anak, lalu lakukan terapi sesuai dengan keadaan mata anak anda, tapi jika katarak sudah total dan ditemukan nistagmus sebaiknya segera lakukan operasi.

3. Astigmatisma

Penyakit mata astigmatisma adalah kelainan pembiasan cahaya pada mata karena kornea mata memiliki kelengkungan yang tidak normal.
Penyebab: Faktor genetik, kebiasaan menggosok mata dengan kuat, lensa mata yang tidak spherical atau bulat, dan trauma mata.
Gejala: Pandangan kabur, sakit kepala terutama dibagian dahi dan pelipis, tidak tahan terhadap cahaya, dan head tilting.
Cara Mengatasi: Jaga kesehatan mata dengan banyak mengonsumsi vitamin A, lakukan pemeriksaan mata, gunakan kacamata atau lensa silinder.

4. Glaukoma Kongenital (Buftalmos)

Penyakit mata pada anak selanjutnya adalah glaukoma kongenital, yaitu pembesaran kornea pada bayi karena kelainan pembentukan struktur dalam mata.
Penyebab: Kelainan pembentukan struktur dalam mata, inflamasi, tumor, dan pemakaian kortikosteroid jangka panjang.
Gejala: Terjadinya pembesaran kornea, meningkatnya tekanan intraokular meningkat, epifora, dan fotofobia.
Cara Mengatasi: Operasi terutama untuk anak dibawah 3 tahun untuk mengurangi peluang terjadinya kebutaan.

5. Rabun Senja

Rabun senja adalah keterbatasan sensitivitas mata di ruang gelap dan ketidakmampuan melihat saat senja atau menjelang malam hari.






Penyebab: Kekurangan asupan vitamin A, anomali kongenitas, distrofi kornea, glukoma, efek dari suatu obat-obatan tertentu, miopi, dan katarak.
Gejala: Pasien akan merasa gelap atau bahkan cenderung sulit melihat saat gelap atau senja dan juga sulit melihat saat berpindah dari ruangan terang ke gelap dengan intensitas cahaya yang minim (gelap).
Cara Mengatasi : Cara mengatasi rabun senja harus sesuai dengan penyebab dari rabun senja itu sendiri, jadi akan jauh lebih baik konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu. Berikut ini cara mengatasi rabun senja berdasarkan penyebabnya:
Kekurangan asupan vitamin A: diatasi dengan cara mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A.
Miopi: Menggunakan kacamata atau lensa yang sesuai kebutuhan.
Alergi obat: Menghentikan konsumsi obat yang bersangkutan.
Katarak: Lakukan operasi dengan mengganti lensa mata yang keruh.

6. Retinoblastoma

Retinoblastoma adalah tumor ganas atau kanker herediter pada retina dan biasanya menyerang anak bayi.
Penyebab: Mutasi sel benih.
Gejala: Pupil berwarna putih.
Cara Mengatasi: Lakukan terapi dan kontrol keganasan tumor.

Baca juga: Penyakit Mata Hipermetropi.

7. Infeksi Mata

Infeksi mata adalah sensitifitas mata karena pengaruh bakteri, virus, atau jamur yang membuat mata menjadi merah, berair, bahkan dapat juga menjadi bengkak.
Penyebab: Adanya pengaruh dari bakteri, virus, atau jamur, trauma pada mata (masuknya benda-benda asing ke dalam mata), alergi, dan iritasi karena zat kimia.
Gejala: Mata cenderung merah, merasa gatal, mata bengkak, merasa nyeri pada mata, sulit untuk melihat dengan jelas, dan mata cenderung berair.
Cara Mengatasi:
Cara tradisional: Kompres dengan air hangat, basuh mata mengunakan air garam untuk menyingkirkan kotoran dan mengontrol infeksi, atau dengan cara teteskan madu pada mata atau rendam mata ke dalam air yang dicampurkan madu (cukup pilih salah satu cara saja).
Jika tidak bisa dengan cara tradisional silahkan konsultasi kepada dokter atau gunakan obat tetes mata yang bisa ditemui di apotek.




Cara Mencegah agar Anak tidak Sakit Mata

Seperti kata pepatah “mencegah akan jauh lebih baik daripada mengobati”. Sebelum munculnya penyakit-penyakit mata pada anak akan jauh lebih baik jika ibu mencegahnya terlebih dahulu. Berikut ini beberapa cara pencegahan yang bisa orang tua lakukan untuk menghindari munculnya penyakit-penyakit mata pada anak yang tidak diinginkan, diantaranya:
Ibu hamil harus menjaga asupan gizi janin dengan memakan makanan yang sehat dan banyak mengandung vitamin A. Baca juga: Manfaat Wortel untuk Mata Minus.
Orang tua harus menambah pengetahuan mengenai penyakit-penyakit mata yang bisa dialami oleh anak-anak. Dengan mengetahui ciri-ciri dari suatu penyakit orang tua jadi bisa lebih mudah melakukan deteksi dini terhadap keadaan kesehatan mata anak.
Rajin memeriksakan kesehatan mata anak pada dokter spesial mata secara rutin.
Menjaga kebutuhan vitamin A dengan memberikan anak makanan yang banyak mengandung vitamin A, seperti tomat, telur, susu, wortel, hati, minyak ikan, dll.
Menghindari terjadinya trauma mata seperti masuknya benda asing kedalam mata dan tidak sembarang menggunakan obat tetes mata.
Menjaga kebersihan rumah atau barang-barang yang sering digunakan anak-anak supaya tidak terjadi infeksi karena bakteri, virus, jamur, dan sebagainya.
Menjaga anak supaya tidak memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan matanya, seperti: kebiasaan menggosok mata dengan kuat, terlalu sering menggunakan gadget, menonton TV atau melihat layar gadget dari jarak dekat, dan membaca buku di tempat dengan penerangan yang minim.

Demikian informasi mengenai jenis penyakit mata pada anak beserta penyebab dan gejalanya yang perlu orang tua ketahui. Apabila Anda melihat hal aneh pada mata anak Anda, sebaiknya segera periksakan ke dokter agar segera mendapat penanganan yang tepat. Salam hormat untuk anda semua semoga bermanfaat and salam hormat untuk semua negara



Penyakit Mata Astigmatisma


Penyakit Mata Astigmatisma: Penyebab, Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya




Karena kelainan refraksi (pembiasan cahaya) tidak hanya sedikit miopi atau hipermetropi, mari mengenal lebih jauh mengenai salah satu kelainan refraksi astigmatisma. Apa itu penyakit mata astigmatisma? Astigmatisma atau yang juga dikenal sebagai mata silindris adalah suatu kelainan refraksi (pembiasan cahaya) pada mata yang menyimpan berkas cahaya jatuh sebagai suatu titik fokus pada retina agar sinar sejajar tidak dapat dibiaskan secara merata pada seluruh meridian, hal ini disebabkan karena kornea mata memiliki kelengkungan yang tidak normal.
ads



Kornea normal harusnya berbentuk bulat, tetapi pada pasien astigmatisma kornea berbentuk oval. Keadaan ini bisa menyebabkan mata terbentuk suatu bayangan dengan titik atau garis yang tidak difokuskan pada satu titik dengan jelas pada retina. Berdasarkan titik biasnya ada 2 macam astigmatisma, yaitu:
Astigmatisma regular, terjadi karena memiliki 2 titik bias yang saling tegak lurus sehingga bayangan yang terjadi lebih teratur (reguler).
Astigmatisma iregular, terjadi karena tidak memiliki 2 titik bias yang saling tegak lurus sehingga bayangan menjadi tidak teratur (ireguler).

Pada umumnya penderita astigmatisma itu adalah pasien astigmatism with the rule (astigmatisma lazim),apa itu astigmatism with the rule? Kornea mata bayi yang baru lahir pada umumnya berbentuk bulat namun seiring perkembangan terjadilah astigmatism with the rule (astigmat lazim) yaitu kelengkungan kornea pada bidang vertikal yang lebih tinggi dibanding jari-jari kelengkungan kornea di bidang horizontal. Sedangkan pada usia dewasa, kornea menjadi lebih bulat kembali sehingga terjadilah astigmatism against the rule (astigmat tidak lazim) keadaan kelengkungan kornea pada bidang horizontal bertambah dibanding jari-jari bidang vertikal.

Penyebab Astigmatisma

Sebelumnya sudah disinggung itu penyebab penyakit astigmatisma adalah karena adanya kelainan bentuk pada kornea yaitu terlalu besar lengkung kornea pada satu bagian, tapi belum diketahui secara pasti apa saja yang bisa menyebabkan kelainan bentuk pada kornea tersebut. Beberapa sumber astigmatisma dapat disebabkan oleh:
Faktor Genetik

Pada umumnya sebagian besar kelainan yang dialami penderita astigmatisma yang disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. Pada kasus ini sudah pernah mengalami kelainan bentuk kornea sejak lahir, jadi tidak ada penyebabnya yang sama seperti faktor genetik itu sendiri.
Kebiasaan Menggosok Mata dengan Kuat

Seringkali kita merasakan rasa gatal yang teramat pada bagian mata hingga memutuskan untuk menggosok mata supaya rasa gatal yang dirasakan bisa hilang. Ternyata menggosok mata dengan kuat dapat berakibat fatal bagi kesehatan mata. Kebiasaan buruk ini khususnya seringkali dilakukan oleh anak-anak kecil, terutama anak yang mengidap alergi konjungtivitis. Maka dari itu awasi anak-anak dari kebiasaan buruk menggosok mata terlalu kuat untuk menjaga kesehatan mata.
Lensa Kristalin (Lensa Mata Alami)

Lensa kristalin atau yang kita kenal dengan lensa mata alami adalah salah satu komponen mata yang berfungsi untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya supaya jatuh tepat pada retina. Lensa kristalin normal seharusnya bersifat spherical (kelengkungannya beraturan), tetapi jika kelengkungan lensa kristalin tidak spherical (kelengkungan yang tidak beraturan) maka pada keadaan ini si pasien memiliki peluang untuk mengalami astigmatisma.
Trauma Mata

Astigmatisma ireguler khususnya dapat diakibatkan oleh trauma mata, contohnya: masuknya benda asing ke dalam mata yang mengakibatkan rusaknya jaringan dalam mata. Astigmatisma juga dapat disebabkan oleh infeksi dan distrofi (penyakit genetik) kornea.




Ciri-ciri Astigmatisma

Berikut ini beberapa keluhan yang biasanya dirasakan oleh pasien astigmatisma dan ciri-ciri yang menunjukkan seseorang menderita astigmatisma:
Pandangan Kabur

Pasien astigmatisma memiliki gejala yang hampir sama dengan pasien miopi (rabun jauh) dan hipermetropi (rabun dekat) yaitu kabur saat melihat suatu objek, sehingga pasien akan merasakan ketidaknyamanan pada mata saat melihat suatu benda terutama saat melihat suatu objek yang bergerak. Dan jika terlalu lama melihat suatu objek maka mata dari pasien astigmatisma cenderung akan lebih cepat lelah. Disisi lain pasien astigmatisma juga sulit untuk membedakan 2 titik yang diletakkan saling berdekatan.
Sakit Kepala

Sebelumnya sudah disinggung bahwa ketidaknyamanan mata saat melihat suatu objek dalam rentan waktu yang terlalu lama dapat membuat mata dari penderita astigmatisma menjadi mudah lelah. Ketidaknyamanan itu juga dapat memunculkan rasa sakit kepala yang tidak biasa, terutama pada bagian pelipis, dahi, bahkan bisa sampai ke bagian belakang kepala.
Tidak Tahan Terhadap Cahaya

Sebagian besar penderita penyakit mata astigmatisma umumnya tidak tahan jika melihat cahaya yang terlalu terang sehingga lebih mudah merasa silau. Hal ini dapat berdampak buruk, terutama bagi pasien astigmatisma yang harus mengendarai kendaraannya pada pagi dan malam hari yang tentunya akan menemukan banyak lampu kendaraan yang dapat membuat mata pasien jadi merasa silau.
Penyakit pada Kornea

Astigmatisma juga dapat disebabkan oleh penyakit pada kornea, diantaranya peradangan pada kornea (keratitis) dan perubahan bentuk kornea yang menyerupai kerucut (keratokonus).
Head Tilting

Pasien astigmatisma tinggi biasanya memiliki kebiasaan memiringkan kepala atau disebut juga head tilting.




Cara Mengatasi Astigmatisma

Ada banyak cara untuk mengatasi astigmatisma, diantaranya:
Untuk pasien anak-anak sebaiknya dilakukan pemeriksaan astigmatisma secara utuh.
Untuk pasien dewasa juga lakukan pemeriksaan astigmatisma secara utuh kemudian gunakan bantuan kacamata yang sesuai dengan keadaan pasien, dalam artian dapat membuat pasien nyaman melihat benda-benda yang pada awalnya sulit untuk dilihat dengan jelas. Jika penggunaan kaca mata astigmatisma tidak memberikan pengaruh yang signifikan maka dapat digunakan lensa kontak.
Untuk pasien astigmatism with the rule(astigmatisma wajar) diperlukan lensa silinder negatif untuk memperbaiki kalainan pembiasan yang terjadi.
Untuk pasien astigmatism against the rule(astigmatisma tidak wajar) diperlukan lensa silinder negatif dengan sumbu tegak lurus dan silinder positif dengan sumbu horizontal untuk memperbaiki kelainan pembiasan yang terjadi.

Cara Mencegah Astigmatisma

Cara mencegah astigmatisma dapat dilakukan dengan menghindari semua penyebab timbulnya kelainan ini, diantaranya:
Hindari kebiasaan menggosok mata dengan kuat, terutama awasi anak-anak yang biasanya memiliki kebiasaan buruk ini.
Hindari kejadian-kejadian yang dapat menyebabkan trauma mata. Jangan biarkan benda-benda asing merusak jaringan dalam mata kita.
Menjaga kesehatan mata dapat dilakukan dengan minum vitamin yang berkhasiat untuk mata, tidak menggunakan handuk yang sama dengan orang lain, menjaga kebersihan mata, dan sering melakukan olahraga mata.

Demikian informasi mengenai penyakit mata astigmatisma yang perlu Anda ketahui, agar Anda bisa mencegahnya sehingga mata tetap sehat. Salam hormat untuk anda semua untuk semua negara

Menikah Dengan Orang Jepang

Menikah Dengan Orang Jepang

Assalamualaikum.wr.wb Salam hormat selalu untuk semua negara dimanapun berada. Saya akan memberikan informasi pada para siapapun yang mel...